Minggu, 07 Juli 2019

Penulisan 14 (Karakteristik pengendalian yang efektif)



Karakteristik pengendalian yang efektif



Pengandalian yang efektif berarti pengendalian yang tepat sesuai dengan proses yang dilaluinya, tanpa menyimpang dari system yang dianut sehingga tahapan yang dilaluinya benar. Pengendalian sebagai suatu system, seperti halnya system-sistem yang lain mempunyai karakteristik tertentunaum demikian, arti penting karakteristik tersebut bersifat nisbi, artinya pada konsisi yang berbeda karakteristik itupun bebeda pula. Pada kondisi yang sama karateristik tersebut berlaku sama.



System pengendalian yang efektif mempunyai karakteristik sebagai berikut:


Akurat (accurate)

Informasi dari prestasi yang akan diukur haruslah akurat. Ketidakakuratan data akan menyebabkan kesalahan dalam menarik kesimpulan, bahkan dapat menimbulkan kesalahan yang tidak perlu.



Secara ekonomi realistic (economically realistic)

Pengeluaran biaya untuk implementasi pengendalian hatis ditekan seminimum mungkin sehingga terhinda dari pemborosan yang tak berguna


Tepat waktu (timely)
System pengendalian akan efektif jika dilakukan dengan cepat disaat penyimpangan diketahui. Jika terjadi keterlambatan dalam reaksi terhadap penyimpangan, kerugian yang dihadapi akan semakin besar.


Realistic secara organisasi (organizationally realistic)

System pengendalian harus dapat digabungkan dengan realitas organisasi. Misalkan, individu harus dapat melihat hubungan antara tingkat prestasi yang harus dicapainya dan imbalan yang akan menyusul kemudian.

Penulisan 13 (Siapakah Pemimpin yang Ideal Itu ?)



Siapakah Pemimpin yang Ideal Itu ?


Tentunya kita selalu bertanya-tanya, bagaimanakah ciri-ciri pemimpin yang ideal itu ? Pertanyaan itu perlu sekali dilontarkan manakala kita akan menghadapi suatu masa dimana pemimpin sebelumnya sudah tidak efektif lagi dan mengharapkan pemimpin masa depan yang bias lebih baik dan efektif. Pemimpin yang ideal ialah pemimpin yang terdapat memenuhi tuntutan-tuntutan sebagai berikut. Pertama, ia mempunya pandangan ke muka. Cita cita yang menjadi penghubung antara dia dan bawahannya dijabarkannya sedemikian rupa sehingga karyawan mengerti dengan jelas, menarik hati dan diyakini sebagai suatu yang dapat dicapai.

Kedua, ia merasakan dirinya sebagai milik para karyawan, bukan hanya milik anak isteri/suami,bahkan juga milik dirinya sendiri. Pemimpin itu pelayan. Ketiga, pandangan hidup yang dianut sebanyak mungkin tercermin pada pola sikap dan tingkah lakunya. Keempat, ia peka dan tanggap terhadap perkembangan anggotanya melebihi kepekaannya terhadap hal yang menyangkut pada diri pribadinya. Kelima, ia tangkas berpikir dan bertindak, terutama menangkap momentum dan memanfaatkannya, dengan perhitungan cermat. Keenam, ia tahu membedakan hal-hal yang prinsipil dan tidak akan mau melangkah.

Penulisan 12 (Definisi MSDM)



Definisi MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia)





Filippo (1985), menyajikansebuah kerangka dalam memahami pengertian manajemen sumber daya manusia (MSDM) . Dalam pandangannya, manajemen personalia dapat dipahami dari dua kategori fungsi, yaitu fungsi manajemen dan fungsi operasional. Fungsi manajemen mengacu pada proses planning, organizing, directing, dan controlling sebagaimana disebutkan pada bagian pertama buku ini. Sedangkan fungsi operasi meliputi kegiatan pengadaan tenaga kerja (procurement), pengembangan (development), kompensasi (compensation), integrase (integration) pemeliharaan (maintenance), dan pemutusan hubungan kerja (separation).

Dengan membagifungsi manajemen personalia ke dalam dua kategori, maka dirumuskanlah sebuah definisi manajemen personalia, yaitu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, itegrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat.

Menginngat manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari sebuah lingkungan manajemen, maka pengertian MSDM itu dapat disimpulkan sebagai berikut; manajemen sumber daya manusia merupakan kegiatan yang mengatur tentang cara pengadaan tenaga kerja, lemakukan pengembangan, memberikan kompensasi, integrase, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja melalui proses-proses manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Penulisan 11 (Wewenang)



Wewenang



Wewenang mengacu pada hak untuk membuat keputusan tanpa persetujuan dari manajemen jenjang yang lebih tinggi dan menuntut kepatuhan dari yang lain. Pelimpahan wewenang secara khusus menunjuk pada pengambilan keputusan, bukan melakukan keputusan. Hani Handoko, memberikan pengertian bahwa wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Sebaliknya, pendelegasian merupakan proses pengalihan dan pemberian wewenang, tugas dan tanggung jawab dari manajemen puncak kepada orang lain untuk dapat dipertanggungjawabkan pelaksanaannya.

Kedua pengertian diatas mengandung arti bahwa seseorang akan bias memperoleh wewenang apabila kewenangan itu telah didelegasikan oleh manajer atasnya. Wewenang tidak akan pernah dimiliki bawahan manakala tidak di delegasikan oleh manajer pada tingkat yang diatasnya. Hubungan ini mengharuskan seorang manajer untuk bersedia mendelegasikan kekuasaannya agar tugas-tugas berat yang dipikul akan lebih ringan dan memepermudah pengawasan pada tingkat yang lebih rendah.

Organisasi yang melakukan pendelegasian wewenang memudahkan manajer membuat keputusan penting dan meningkatkan bermacam-macam keterampilan yang pada akhirnya dapat memajukan perusahaan. Dengan hak mengambil keputusan berdasarkan ruang lingkup masalah yang luas, para manajer mengembangkan keahlian yang memungkinkannya menanggulangi berbagai masalah manajemen yang lebih besar.

Penulisan 10 (Daftar Harga Pasar)



Daftar Harga Pasar




Daftar harga pasar merupakan daftar harga barang second hand untuk non emas dan berlian yang diterima sebagai barang jaminan di outlet gadai. Untuk memastikan penaksir dapat menetapkan harga taksiran yang benar, perusahaan gadai harus menetapkan daftar harga pasar setempat (HPS).


Daftar HPS harus memenuhi persyaratan dan memuat hal-hal sebagai berikut:


Jenis barang jaminan

Daftar HPS harus memuat seluruh jenis barang yang dapat diterima sebagai barang jaminan di outlet gadai setempat. Misalnya untuk outlet gadai yang menerima handphone, daftar HPS handphone berisi seluruh jenis handphone yang dapat diterima. Termasuk merek dan tipenya.

Harga barang bekas (second hand)

HPS harus memuat daftar harga barang bekas yang akan menjadi dasar bagi penaksir menetapkan nilai taksirnya.


Kondisi barang yang digadaikan

Daftar harga dalam HPS harus dibuat dengan mempertimbangkan berbagai kondisi barang jaminan. Kondisi itu dapat dibuat dalam skala persentase atau skala angka (skala 1-5).


Dilakukan secara berkala

Daftar HPS harus di-updates secara periodik karena harga barang juga selalu berubah.











Sumber: Buku Kemilau Bisnis Gadai, Syahrul Rusli, 2018

Penulisan 9 (Standarisasi Bisnis Gadai)

Standarisasi Bisnis Gadai

Sebagai bentuk perlindungan kepada nasabah dan juga untuk menumbuhkan industri pergadaian yang sehat, diperlukan standarisasi industri pegadaian. Adapun standarisasi yang ditetapkan OJK adalah:

  1. Minimal modal kerja

Modal kerja bagi perusahaan dalam industri pegadaian yaitu memiliki modal kerja paling sedikit Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah), untuk lingkup wilayah usaha kabupaten/kota atau paling sedikit Rp.2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah), untuk lingkup usaha provinsi.

  1. Kompetensi penaksir

Perusahaan gadai harus memiliki penaksir yang memiliki standar kompetensi. Penaksir harus memiliki sertifikat yang diterbitkan lembaga sertifikasi profesi (LSP) yang ditunjuk OJK.

  1. Standarisasi sarana

Untuk menjalankan bisnis gadai, perusahaan pergadaian harus memiliki atau penguasaan atas gedung dan ruangan kantor yang akan digunakan sebagai tempat pelayanan (outlet). 

  1. Standar pelaporan 

Standar pelaporan mencakup profil pelaku usaha pergadaian, laporan keuangan dan laporan operasional. Hal itu sangat penting untuk dilakukan karena pada saat ini, hanya PT Pegadaian (Persero) satu-satunya perusahaan dibidang gadai yang mempublikasikan laporan keuangan dan operasionalnya.

  1. Pedoman penerapan Anti Pencacian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)

Untuk mencegah dijadikannya gadai sebagai tempat pendanaan terorisme atau tempat pencucian uang maka setiap perusahaan yang bergerak di bisnis gadai wajib memiliki pedoman APU dan PPT.

  1. Rekomendasi lembaga berwenang

Bagi perusahaan pergadaian yang akan menyelengarakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah harus mendapatkan rekomendasi DPS dari Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).




Sumber: Buku Kemilau Bisnis Gadai, Syahrul Rusli, 2018

Penulisan 8 (Hierarki Manajemen Strategik)



HIERARKI MANAJEMEN STRATEGIK





Hierarki (jenjang) pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan biasanya terdiri dari tiga jenjang. Pada puncak hierarki terletak pada tingkat korporasi (perusahaan) yaitu suatu urusan yang merupakan sebuah kumpulan bisnis yang secara relative independen, yang kadang-kadang disebut sebagai Unit Bisnis Strategis atau Strategic Businness Unit (BSU).


Pada bagian tengah hierarki, pengambilan keputusan terletak tingkat bisnis atau strategi kompetitif. Para manajer yang terdapat di dalamnya biasanya disebut manajer bisnis dan korporasi. Mereka menerjemahkan rumusan arah dan keinginan yang dihasilkan pada tingkat korporasi ke dalam sasaran dan strategi yang kongkret untuk masing-masing divisi usaha.


Pada bagian bawah hierarki pengambilan keputusan strategi terletak tingkat fungsional. Dalam hal ini, strategi fungsional diarahkan oleh strategi kompetitif atau bisnis, jadi setiap strategi kompetitif dapat diterjemahkan menjadi strategi pemasaran, strategi finansial strategi sumber daya manusia, dan seterusnya yang sama dan sebangun pada tingkat fungsional. Umumnya, manajer produk, wilayah, dan fungsional.

Penulisan 7 (Hakikat dan Pentingnya Perencanaan)



HAKIKAT DAN PENTINGNYA PERENCANAAN



Perencanaan pada hakikatnya adalah pemilihan saat ini terhadap kondisi masa depan yang kita kehendaki (choosing our desired future today) beseta langkah-langkah yang kita perlukan untuk mewujudkan kondisi-kondisi tersebut.


Perencanaan merupakan wujud tanggung jawab kita untuk melakukan pemilihan, karena setiap pemilihan yang kita lakukan mengandung konsekuensi. Kita hanya memiliki kebebasan untuk memilih, namun tidak memiliki kebebasan dalam menerima konsekuensi sebagai akibat dari pemilihan yang kita lakukan. Konsekuensi diatur oleh hokum alam (Covey,1990).


Perencanaan mengandung beberapa arti antara lain:


Proses. Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan akan berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang telah ditentukan.Penetapan dan tujuan sasaran. Yaitu kegiatan merencanakan kearah mana organisasi itu akan dituju Pemilihan tindakan. Yang berarti organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa tindakan yang efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan yang kadang kala tidak efektif.

Mengkaji cara terbaik. Walaupun pilihan tindakan itu sudah diangap baik, namun bias saja tetap tidak efektif kalua dilakukan dengan cara yang kurang baik.


Tujuan. Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan oleh organisasi.


Mengapa Perencanaan Penting ?

Perencanaan sangat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan. Alasan ini didasarkan pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah pasti. Banyak faktor yang mempengaruhi pentingnya pembuatan suatu perencanaan. Perubahan ekonomi, naiknya harga barang yang terus-menerus (inflasi), fluktuasi pendapatan masyarakat, kemajuan teknologi, perubahan iklim, perubahan selera konsumen, gejolak politik, dan system keamanan yang tidak terjamin memberikan banyak tantangan yang harus dihadapi walaupun penuh dengan resiko.