Sabtu, 18 Januari 2020

Interest And Talent

Perkenalkan nama saya Fahrin Alfredo Putra, biasa dipanggil Edo. Saya sedang mengejar gelar S,E di Universitas Gunadarma. Saya lulusan SMK jurusan Multimedia di salah satu sekolah swasta di Bogor, jadi saya masuk ke Fakultas Ekonomi jurusan manajemen tidak mempunyai bekal apapun tentang Ekonomi, mungkin berbeda dengan teman-teman yang mempunyai basic tentang Ekonomi.

Baiklah, saya diterima di 2 Jurusan yang bertolak belakang, Ekonomi dan Psikologi. Karena dorongan orang tua yang merupakan lulusan Fakultas Ekonomi, lalu saya mengiyakan permintaan tersebut. Semester 1 dimula, dan sayapun sudah berprasangka tidak baik tentang Jurusan ini, mengapa ? Karena saya tidak senang dengan ANGKA !. Lalu mengapa tidak memilih psikolog ? sekali lagi, itu karena dorongan orang tua.

Berarti memilih Ekonomi karena terpaksa ? Bisa dibilang seperti itu. Lalu apa yang akan saya lakukan karena sudah terlanjur memilih jurusan ini ? Saya akan belajar sesuai dengan kemampuan saya. Dan tanpa sadar saya sudah berada di semester 7, luar biasa bukan ?. Lalu apa yang saya dapatkan selama kuliah di Ekonomi ? Saya mulai memahami tentang ruang lingkup ekonomi, tentang perencanaan, pentingnya investasi, dan lainnya. Baiklah, itu sedikit cerita dari dunia perkuliahan saya.  

SMP kelas 3, ayah saya menyuruh untuk kursus gitar, tentu saja saya MENOLAK ajakan tersebut. Kenapa ? Karena saya sama sekali tidak tertarik dengan musik. Sekali lagi, ayah sayapun memaksa hal tersebut, tanpa diminta, beliau membelikan saya sebuah gitar klasik dan esok harinya akan ada guru yang datang kerumah untuk membimbing saya. Lalu apa respon saya ? Tentu saja saya marah, saya tidak mau untuk belajar gitar.

Singkat cerita, guru tersebut datang kerumah dan ia tidak asing bagi saya, karena ia adalah tetangga komplek saya sendiri. Ya karena saya sudah saling kenal, jadi tidak terlalu canggung saat belajar. kursus hari pertama sudah usai, saya masih belum bisa menikmati asiknya bermain gitar. Hari kedua, ketiga, dan sampai seminggu pertama kursus saya belum bisa menikmatinya. Tetapi selama seminggu kursus, guru saya menilai bahwa saya murid paling cepat dalam belajar gitar, dibanding dengan murid lainnya yang ia ajarkan. Lalu mengapa saya masih belum bisa menikmatinya ? Entahlah, mungkin itu karena keterpaksaan.

Minggu kedua saya mencoba browsing tentang permainan gitar klasik, saya mencoba menikmati permainan gitar klasik. Entah kenapa saya langsung bersemangat bermain gitar setelah melihat para professional gitar klasik bermain.Minggu ketiga dan keempat saya kembali di buat pusing, karena saya belajar tentang Notasi Balok. Itu sama bingungnya dengan belajar Akuntansi. 1 Bulan saya kursus, sayapun memutuskan untuk mengakhirinya. dan saya memutuskan untuk Otodidak. Dan sayapun sudah menemukan minat dan bakat saya, yaitu TIDUR. Maaf, maksudnya Gitar.

Sekian dan Terimakasih.
FAP

Rabu, 08 Januari 2020

Rencana Program Startup

Start up yang bergerak di bidang jual beli fashion memang sangat banyak. Hampir setiap start up yang menduduki peringkat atas menyertakan penjualan fashion di dalamnya. Seperti contoh bukalapak, zalora dan masih banyak lagi yang lainnya.

Walaupun banyak start up yang bergerak di bidang fashion. Tetapi belum ada start up yang bisa memberikan layanan untuk mendeteksi harga fashion dari toko terdekat. Start up ini terlihat sangat menguntungkan.

Alasannya, pertama karena terkadang konsumen malas untuk keluar rumah jika hanya sekedar menanyakan harga di toko. Kedua, konsumen akan terbantu untuk langsung menuju toko yang mana. Ketiga, membantu beberapa toko untuk memperluas pasarnya. Alasan inilah yang mendorong saya untuk membuat startup di bidang fashion

Dengan begitu Anda tidak hanya akan menguntungkan diri sendiri saja, akan tetapi juga menguntungkan orang sekitar dan toko itu sendiri karena bisnis startup ini sangat bermanfaat.